Entri Populer

Rabu, 03 September 2014

Banyak Tidur Mempercepat Kematian?




Berapa jam dalam sehari Anda habiskan untuk tidur? Kurang dari delapan jam? Atau lebih? Mulai saat ini berhati-hatilah. Sebuah penelitian yang dilakukan di negeri Amerika Serikat menunjukkan bahwa tidur lebih dari tujuh jam sehari dapat memperlambat alur hidup dengan risiko kematian yang meningkat sebanyak 12 persen. Lho, kok bisa? Bukannya tidur itu menyehatkan.

          Angka mengejutkan ini keluar setelah dilakukan sebuah penelitian soal masalah tidur yang dilakukan oleh American Cancer Society, terhadap warga Amerika yang mempunyai usia 30-60 tahun tentang kebiasaan tidur yang sering dilakukan selama kurang lebih enam tahun. Dari riset yang dilakukan lebih dari satu juta jiwa itu menunjukkan bahwa mereka yang tidur selama 8 jam sehari memiliki resiko meninggal 12 persen lebih cepat.

          Paling besar, sebesar 34 persen, resiko kematian itu datang pada mereka yang tidur lebih dari 10 jam sehari. Sungguh menyeramkan! Ternyata tidur kita selama ini justru mempercepat kematian kita sendiri.

          Prof Daniel F. Kripke, MD, psikiater dari University of California yang juga pemimpin riset soal tidur ini, mengungkapkan alasan mengapa mereka yang tidur lebih lama justru tingkat resiko kematiannya semakin tinggi. Menurutnya, kebanyakan tidur sama halnya dengan kebanyakan makan tanpa disertai olah raga. Kegiatan yang tidak sehat itu menimbun racun-racun dalam tubuh kita yang meningkatkan risiko kematian seseorang.

          Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Jim Horne, P.hD, dari Loughborough University, Inggris, di mana ia melakukan penelitian soal tidur terhadap mahasiswanya. Selama enam pekan, ia mengetahui bahwa siswanya yang bermalas-malasan di tempat tidur kekebalan tubuhnya untuk melawan kanker dan tumor menurun 40-50 persen. Lantas, haruskah kita mengurangi jam tidur?

          Ternyata hal ini bukan jalan keluar terbaik. Jika jam tidur dikurangi risiko kematian lebih dini akan menyergap kita. Kurang tidur dapat mengundang berbagai macam penyakit untuk bersarang dalam tubuh manusia.

          Alangkah baiknya kita mendengarkan pepatah nenek moyang, tidurlah secukupnya. Tidak lebih, tidak pula kurang. Hal ini selaras dengan Islam. Di mana dalam beberapa hadits diketahui bahwa tidur adalah salah satu hak badan yang harus ditunaikan oleh manusia; “Hendaklah salah seorang di antara kamu bersembahyang ketika dirinya terjaga, dan ketika sudah mengantuk hendaklah tidur (HR Bukhari-Muslim).  
  
          Inilah uniknya Islam. Tidur dan istirahat yang cukup adalah sesuatu hal yang harus dijaga oleh setiap Muslim. Antara pemenuhan kewajiban dan hak berjalan beriringan. Memang Nabi dalam haditsnya tersebut tidak 
menyebutkan kadar waktu tidur yang baik secara khusus, namun kegiatan tidur itu harus dilakukan secara cukup. Sebatas menyegarkan kembali tubuh kita agar bisa beraktifitas seperti sedia kala.

          Islam sendiri mempunyai kiat khusus bagaimana agar tidur yang dilakukan oleh umatnya itu, tidak hanya sebatas istirahat saja tapi bernilai ibadah dan juga menyehatkan. Rasulullah telah mencontohkan bagaimana tata cara tidur yang sehat. Dalam tidurnya Nabi seringkali berbaring miring ke arah kanan dengan rusuk kanan sebagai tumpuan. Berbantal dengan tangan sebelah kanan. Ternyata lewat penelitian medis, posisi tidur seperti ini sungguh menyehatkan! Jika tidur dengan posisi ke kiri badan maka dapat menghimpit jantung akibatnya sirkulasi darah ke otak terganggu. Tidur dengan telentang juga memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang yang tidak baik buat kesehatan. Apalagi tidur dengan posisi tengkurap, sistem pernapasan kita akan terganggu.

          Posisi tidur miring ke kanan adalah posisi paling baik. Posisi ini bisa mengistirahatkan otak sebelah kiri, di mana dengan hal itu organ tubuh bagian kanan, yang banyak digunakan untuk beraktivitas, akan terhindar dari bahaya semacam stroke dan kelumpuhan. Tidur dengan cara Nabi ini juga mengurangi beban jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Dengan begitu kualitas tidur kita akan semakin meningkat. Bagi mereka yang mempunyai masalah dengan pencernaan pun dapat terbantu dengan posisi tidur miring. Posisi ini ternyata bisa mengistirahatkan kerja lambung dan meningkatkan pengosongan kandung empedu dan pankreas sehingga penyakit batu empedu pun dapat terhindar.

          Tidak hanya itu. Penyerapan gizi ke dalam tubuh secara optimal, menjaga kesehatan paru-paru dan saluran pernapasan adalah nilai tambah lain yang dapat kita peroleh ketika tidur dalam posisi miring kanan seperti anjuran Nabi. Resiko kematian pun sepertinya akan menurun jika kita melaksanakan tidur sehat layaknya Nabi ini.

Oleh sebab itu hindarkanlah diri kita dari kegiatan tidur yang sia-sia. Jangalah tidur terlalu malam atau pula terlalu banyak tidur karena itu memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Nabi sendiri menganjurkan agar kita tidak tidur di antara dua waktu, yakni tidur di pagi hari setelah shalat Shubuh dan tidur sebelum shalat Isya.

Tidurlah secukupnya. Sebatas menyegarkan otot dan syaraf yang tegang setelah beraktivitas. Dan ingat posisi tidur menyehatkan ala Nabi harus kita laksanakan sesering mungkin. Agar kualitas tidur kita terjaga. Hingga terhindar dari risiko kematian yang mengintai kita. Jangan sampai kegiatan tidur yang dilakukan itu malah mempercepat waktu kematian kita. Wallahua’lam.

(Ferry Fauzi Hermawan / dbs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar